Cerita Gigolo Ngentot Dengan 6 Tante Binal

Siang hari itu di kantor, Riady nampak kelihatan sibuk menyelesaikan pekerjaannya, Sejuknya udara yang dihembuskan sejuknya AC Split diruangannya tak mampu menghilangkan butir-butir keringat di dahinya. Sebagai seorangg manajer pemasaran, Memang hari-hari Riady tak pernah santai. Namun demikian bkn berarti Riady tidak ingat sex’s, Justru semakin dia sibuk semakin menjadi-jadi gairah sek’snya, Dengan satu org istri resmi dan 3 org istri simpanan, masih saja Riady merasa kurang dgn semuanya itu, Padahal keempat istrinya masih sgt muda dan gairah seksualnya sgt tinggi, namun mereka semua tidak mampu meladeni keperkasaan dan kepiawaian Riady di ranjang, sehingga jika Riady minta nikah lagipun istri-istrinya akan tetap menyetujuinya, karena mereka sadar Riady punya kelbihan dlm materi dan seks. Sebenarnya apakah kelebihan Riady?

Sejak masih SD kelas 6, tepatnya menginjak masa puber, Riady mencoba berbagai macam cara untuk memperbesar senjatanya, dri pergaulan dgn teman-temannya akhirnya Riady memilih menggunakan teh basi, Setiap pagi dan malam menjelang tidur, Riady mengurut senjata istimewanya dgn teh basi, setiap kali mengurut Riady selalu membayangkan hal-hal nikmat sambil membaca stensilan Nick Carter, hingga senjatanya ereksi, Riady menyetopnya, Yah memang menurut teman-temannya tidak boleh sampai keluar air mani. Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan, senjatanya mulai menunjukan perkembangan yang luar biasa, Hingga saat mulai memasuki SMA senjata Riady sudah mencapai ukuran 25 cm dgn diameter 6 cm, Luar biasa, Tidak ada seorg temannya pun mempunyai ukuran sepertinya! Kadang namanya remaja sering ngadu pegede-gede senjata dgn teman-temannya di WC, dan semua teman lelakinya berdecak kagum dan iri dgn panjang dan besarnya senjata Riady, Bahkan banyak teman-temannya yang mencoba mengikuti jejak Riady, namun tidak ada yang berhasil, karena mereka sudah telat!, masa pertumbuhan zakar memang hanya sampai umur 15 tahunan, Lewat umur segitu agak susah untuk merubahnya.

Besar dan panjangnya senjata Riady memang jadi fenomena, teman-temannya yang sudah pernah melihatnya tidak sadar sering membicarakannya dgn yang lain, hingga bsa dikatakan hampir satu sekolah sudah tahu ukuran senjata Riady yang super, Malah ada teman Riady yang sgt minder melihatnya! Kenapa? Karena dlm keadaan ereksi (sekitar 13 cm) senjatanya masih kalah besar dan panjang dgn senjata Riady yang masih tidur (14 cm x 4,5 cm). Cewek-cewek teman sekolah Riady yang rata-rata masih dlm keadaan puberpun berebutan membicarakannya, dan saat olahraga dgn celana pendek, hampir semua teman-teman Riady yang cewek mencuri pandang tonjolan di depan celana Riady!, fantastic!

Namun karena Riady agak taat dgn agama, sampai saat itu, dia masih perjaka tulen, Paling top Riady hanya memperketat celana panjangnya agar cewek-cewek memandangnya nafsu, Apalagi saat guru biologi Bu Evie yang sgt cantik sedang mengajar, Pasti dgn cara apapun Riady berusaha memancingnya, Namun waktu itu ada satu hal yang mengganjal di hati Riady, Dia lihat di film-film bf, membaca liberatur, artikel dan sejenisnya ternyata rata-rata Pria di sunat dan sgt bagus untuk kesehatan senjata, Maka tanpa pikir panjang lagi, pas liburan sekolah naik-naikkan ke kelas 3 SMA (Saat itu usianya 16,5 thn) Riady pergi ke dokter untuk menyunat senjatanya.

Ternyata disinilah pengalaman pertama Riady ngeseks, kebetulan sekali dokter yang menyunatnya ternyata cewek, Meskipun tidak terlalu cantik, tapi Riady yang belum pernah sekalipun bercumbu dgn cewek agak grogi, apalagi saat dokter wanita itu memegang senjatanya untuk digunting, tanpa disuruh senjatanya langsung ereksi, dan dokter wanita itu yang sejak tadi kagum dgn ukuran senjata Riady semakin tercengang saat senjata Riady ereksi, 2 kali lipat suaminya pikirnya, Makanya tangannya pun jadi gemetar memegang senjata Riady yang sedang ereksi penuh, namun untunglah berkat pengalaman dan profesionalnya, dokter itu berhasil mengeksekusi kulup Riady bahkan sisa kulitnya dijahit diagonal hingga menyerupai gerigi menghiasi senjata istimewanya. Dgn alasan mengontrol kesembuhannya dokter wanita itu meminta nomor telepon rumah Riady..

xxxxx

Seminggu berlalu, jahitan di senjata Riady sudah kering, Namun agak sedikit kaget Riady saat melihat senjatanya dihiasi dgn gerigi gerigi di seputar kepala senjata istimewanya, tepat saat itu dokter wanita (Namanya Rani) itu ngebel menanyakan kesembuhannya/ “Bu dokter, kenapa jadi ada geriginya di titit saya?” Tanya Riady “Oh.. Itu memang disengaja, biar suatu saat kalau loe sudah dewasa loe jadi idaman wanita” “Maksudnya apa, Bu?”Panjang lebar dokter Rani pun menjelaskannya, bahwa dgn gerigi seperti itu, wanita yang bersetubuh dgn Riady nanti akan mengalami 2 kali kenikmatan, Sambil menjelaskan dokter Rani yang terbayang dgn senjata Riady tak tahan sendiri, dokter Rani membayangkan senjata segede itu memasukki liang kewanitaannya, “Ah, betapa nikmatnya” “Hallo!, hallo!, Bu dokter masih ada!” panggil Riady di telepon. “Ya, ya” dokter Rani gelagapan mendengar teriakan Riady di gagang telepon yang sedang digenggamnya.”Riady, kalau bsa loe kesini, ibu mau periksa lagi jahitannya!” tanpa sadar dokter Rani mencetuskan keinginannya yang dri tadi terpendam. “Baik, Bu dokter, 10 menit lagi saya sampai di tempat Bu dokter!” Riady mematikan telepon dan memacu motornya ke tempat dokter Rani, Sementara dokter Rani sampai bingung tak percaya dgn apa yang ia ucapkan tadi, “Kenapa saya nyuruh Riady kesini?” batinnya. “Apa saya ingin main dgn bocah seperti dia?” “Ah, masa bodoh lah!” Dokter Rani kembali duduk di meja kerjanya, Hatinya berdebar-debar membayangkan kedatangan Riady nanti, Memang selain senjata istimewanya besar panjang, Riady pun tampan, Dia keturunan Chinese dan belanda, dgn kulit putih bersih.

Dan tidak sampai 10 menit Riady sudah sampai di tempat dokter Rani, karena tidak ada pasien, Dokter Rani langsung menyuruh Riady rebahan di tempat tidur pasien, Dgn jantung berdebar dokter Rani menyuruh Riady membuka celananya, Dan belalai gajah itupun tersembul dri celana Riady, dokter Rani semakin gemetar, berpura-pura meriksa, dokter Rani menggenggam senjata Riady, terasa hangat ditangannya, lalu dokter Rani mengocoknya perlahan.. “Bu, kok di kocok?, saya nggak tahan, Bu!” “Nggak apa-apa, ibu Cuma mau lihat jahitannya saat ereksi” jawab dokter Rani parau. Dasar anak muda, tak lbh dri 5 detik senjata Riady sudah membengkak besar, panjang dan keras, Dokter Rani menelan ludah menyaksikannya, dan dokter ranipun lupa akan kode etik kedokteran, nafsu sudah menguasai seluruh tubuhnya, “Sebentar ya, Rud!” Dokter Rani beranjak ke pintu dan pesan kepada asistennya agar jangan terima pasien dulu, karena Riady akan diterapi memakan waktu 2 jam! Asistennya pun Cuma mengangguk, Dokter Rani secepatnya balik dan meneruskan terapinya, Riady yang polos hanya pasrah saat dokter Rani mengocok senjatanya agak keras dan cepat. “Sakit, jahitannya Rud?” Tanya dokter Rani, sementara Navyasnya semakin memburu dikuasai nafsu. “Enak, Bu dokter” jawab Riady polos.”Nanti ibu tes dgn cara lain, kalau sakit bilang ya?”

Dokter Rani langsung melepas pakaian bawahnya tanpa sepengetahuan Riady, Kini mereka berdua sama-sama telanjang dibagian bawahnya. Dokter Rani mengambil kain putih dan menutup mata Riady, “Kenapa mata saya ditutup, Bu?” “Kalau tidak ditutup konsentrasi loe terbagi-bagi, Kalau ditutupkan konsentrasi loe bsa terfokus hanya pada rasa sakit atau tidak di titit loe!” terang Bu Rani yang suaranya terdengar semakin parau. Riady hanya diam saja meskipun bingung, Dlm keadaan mata tertutp, Riady merasa senjatanya terasa hangat dan basah, Riady keenakan, Riady tak tahu bahwa dokter Rani sedang berusaha mengemot senjatanya dgn mulutnya yang mungil, “Bu dokter, geli!, tapi enak, Bu!” Riady merasa nikmat. Sementara dokter Rani semakin semangat, vaginanya terasa berdenyut-denyut menahan gelora nafsunya sendiri, Akhirnya setelah dirasa senjata Riady sudah cukup basah dgn ludahnya bercampur dgn cairan semennya, dokter Rani berjongkok diantara paha Riady, dokter Rani sgt berhati-hati, dia tak ingin ada sentuhan dipaha Riady, dokter Rani menggenggam senjata Riady dan memasukkan ke vaginanya yang sudah basah, Meskipun sulit senti demi senti senjata Riady memasuki liang yang hangat, Riady mengerang lirih merasakan kenikmatan. “Bu, saya diapain, Enak sekali!” Tanya Riady “Loe tenang saja Rud!, kalau sakit bilang sakit, kalau enak bilang enak ya?” dokter Rani mencoba mewibawakan suaranya yang terdengar sudah terputus-putus.

Sementara dokter Rani semakin menurunkan pinggulnya ke bawah hingga bulu kemaluannya yang lebat beradu dgn bulu senjata Riady yang masih jarang, dokter Rani terdiam rasa nikmat di vaginanya, apalagi gerigi-gerigi disenjata Riady terasa menggesek lembut dinding vaginanya, hingga perlahan dia menggerakkan pinggulnya, Riady yang dlm keadaan mata tertutup semakin penasaran dgn rasa nikmat disenjatanya, Hingga diam-diam Riady membuka sedikit kain penutup matanya. Hampir saja jantung Riady copot, melihat dokter Rani berada diatas tubuhnya dgn vagina tertancap di senjatanya, Riady kembali menutup kainnya, berpura-pura tidak tahu, dan Riady pun menikmati goyangan pinggul dokter Rani, tapi tidak ada 5 menit, Riady merasakan senjatanya semakin hangat, ternyata dokter Rani sudah orgasme, Seluruh tubuhnya bergetar hebat, kelopak matanya hanya tinggal putihnya saja, tapi dokter Rani mencoba tidak bersuara, sunyi sesaat, dokter Rani berfikir “Kenapa gue begitu cepat keluar? Apa karena gede? Atau karena geriginya?”, pikir Riady. Dokter Rani kembali ingat tugasnya. “Gimana Rud, Sakit atau tidak?” Tanya dokter Rani berpura-pura Riady yang sudah tahu hanya tersenyum dlm hati, “Enak, Bu!, Lagi dong, yang agak lamaan juga nggak apa-apa, Bu!”

Dokter Rani tercengang, tanpa sadar dia kembali menggoyangkan pinggulnya, pahanya bersentuhan dgn paha Riady, dia sudah lupa dgn permainannya sendiri, nafsunya terlalu mengikatnya, kepala senjata Riady terasa menyentuh rahimnya, Sampai orgasme 5 x barulah dokter Rani merasa puas, sementara Riady yang mengalami denyutan-denyutan hangat selama satu jam lbh mencoba mempertahankan spermanya yang mau muncrat, dia ingin keluar Sbg pemenang, apalagi posisi Riady dibawah jelas Riady lbh mudah mengatur orgasmenya, Namun dokter Rani bukan gadis perawan bau kencur. Menyadri Riady belum keluar dia semakin cepat menggoyangkan pinggulnya, Olah Navyas perut dikeluarkannya, hingga Riady merasakan di senjatanya bagai diurut-urut nikmat, Apalagi saat dokter Rani sambil bergoyang mengelus-ngelus dadanya, kadang putingnya ditarik, akhirnya bobollah pertahanan Riady, Riady melepaskan orgasme perjakanya dgn nikmat ada 10 kali kedutan terasa di vagina dokter Rani, hingga dokter Rani pun kembali meraih orgasme yang ke-6.

5 menit kemudian barulah dokter Rani sadar dri segalanya, dia kembali berpakaian rapi dan mencuci senjata Riady yang masih tegang, dokter Rani masih saja berpura-pura. “Rud, sepertinya loe sudah sembuh total!” “Baiklah, Bu dokter, kalau perlu di cek lagi saya bersedia, Bu!” kata Riady tersenyum sambil meninggalkan dokter Rani yang bengong. Sejak saat itu, Riady merasa sudah dewasa, karena merasa pernah melguekan hal yang sepantasnya dilguekan org dewasa, juga Riady semakin sadar bahwa memang senjatanya punya kelbhan yang membuat wanita bertekuk lutut. Tiba-tiba handphone di sguenya bergetar, Riady kaget, lamunan panjang tentang masa lalunya pun berakhir.ak “Hallo! Pak Riady, Jangan lupa malam ini di hotel X kamar xx” “Ya, pasti!, ok sampai ketemu nanti” Riady tersenyum, ya malam ini memang dia ada janji dgn Navya yang dikenalnya tanpa sengaja waktu sedang shooting di Cibubur. Dgn beribu cara Riady akhirnya berhasil mendekatinya, dan dasar memang Navya nafsu sek’snya tinggi, apalagi Primus kekasihnya tidak bsa memberikan kepuasan kepadanya, maka dgn cara halus akhirnya Navya pun berhasil menggiring Riady ke pangkuannya, meskipun sudah beberapa kali melguekannya dgn Riady namun Navya tidak pernah puas, bahkan skrng malah Navya yang mengundang Riady.

Selepas kerja Riady memacu Terranonya ke hotel yang dijanjikan Navya, terbayang sudah kenikmatan yang bakal didapatnya nanti dgn Navya yang begitu seksi dan liar, berfikir seperti itu tanpa sadar senjata Riady ereksi hingga keluar dri celana panjangnya melewati pusar. Buru-buru Riady memasukkan laptopnya kedlm meja kerjanya, hingga ceritanyapun habis sampai disini! Menanti malam untuk janjian dgn Navya, Riady pun tidur-tiduran sebentar melepas lelah. Jam ditangannya menunjukan pukul 7.15 masih ada waktu 2 jam-an, lumayan buat menghimpun stamina nanti. Hembusan AC dikamarnya perlahan membawa Riady kembali ke masa lalunya. Yah sejak mengenal seks dgn dokter Rani, Riady jadi semakin kecanduan, Mulai dri guru biologinya yang seksi dan nekat mengajak main di kantornya, hingga teman-teman sekolahnya yang merengek-rengek minta disodok di WC sekolahan, juga wanita-wanita lain yang sudah menjadi korban kedasyatan senjata Rudi, Namun diantara sekian banyak wanita, ada yang sgt berkesan dan sulit dilupakan, yaitu saat dikeroyok 6 Tante-Tante waktu mengantar mamanya arisan! Awalnya memang tak sengaja, Riady mengantar mamanya arisan karena supirnya sedang sakit, Sampai di tempat arisan mamanya di sebuah komplek mewah di Jakarta Utara, Banyak teman mamanya Riady mengerling genit, Namun Riady hanya cool saja, dan ketika mamanya asyik dgn teman-temannya, Riady yang sedang duduk di teras di hampiri seorg Tante cantik. Dan Tante itu tidak banyak bicara hanya memberikan Riady secarik kertas kecil disertai dgn senyuman yang menawan.

Setelah Tante itu pergi, Riady membuka kertas itu, didlmnya ternyata ada tulisan, Riady, Kami mengundang loe di Hotel XX, besok jam 5 sore sampai selesai, Jangan sampai seorg pun tahu! 081XX (Tante Lina) Riady melipat kembali kertas itu, dan tersenyum membayangkan kecantikan Tante Lina, Besoknya selepas sekolah, pukul 13.00 an, Riady menghubungi Tante Lina, “Hallo, Tante Lina ya?” “Ini Riady! Anak Tante Vi” jelas Riady “Oh. Ya, Gimana Rud, Bsa nanti sore?” terdengar nada gembira Tante Lina.”Ada acara apa sih tan? Kok pakai rahasia segala?” Tanya Rudi pura-pura bego “Pokoknya loe datang saja!, Dijamin acaranya bikin loe Happy” “Oke deh, nanti saya datang!””Nah gitu dong!, Tante tunggu lho Rud!” Riady meletakkan kembali gagang telepon, Dlm hati sebenarnya Riady tahu kemungkinan besar pasti acara seks, hanya saja yang Riady bingung kenapa Tante Lina menulis di kertas “Kami tunggu” itukan berarti lbh dri satu org, Apa nanti tidak malu, pikir Riady, Namun gejolak jiwa muda Riady mengalahkan segalanya. Tapat jam 5 sore Riady sudah berdiri di pintu hotel yang dijanjikan, Tante Lina menyambutnya dgn pakaian yang sgt seksi, Belahan dadanya yang bulat terlihat jelas karena Tante Lina memakai baju dgn dada rendah.

Setelah dipersilakan masuk, Riady duduk di sofa sendiri, pikirannya melayang kemana-mana, Ternyata Tante Lina hanya sendiri, pikir Rudi, Sementara Tante Lina mulai menebarkan jeratnya, kadang pahanya yang putih mulus diangkat, Namun Riady yang sudah agak cukup pengalaman sengaja diam, meskipun senjatanya sudah meronta-ronta, bahkan kini malah Rudi yang sengaja memamerkan tonjolan di celananya, Tante Lina yang melihat tonjolan besar di celan Rudi sampai menelan ludah membasahi kerongkongannya yang terasa kering karena terbakar nafsu. Akhirnya Tante Lina kalah, Riady yang masih anteng disofa ditabraknya! Dgn buasnya Tante Lina mencium bibir Riady, Riady yang mendapat serangan mendadak agak kaget! Namun hanya sepersekian detik, Riady membalas dgn tak kalah buasnya, lidah mereka saling mendorong kadang mengait, lumatan bibir mereka semakin ganas, Riady sampai hampir kehabsan Navyas, tangan Riady yang kekar mulai bergerilya diseluruh permukaan tubuh Tante Lina yang masih seksi, Sambil berciuman Riady meremas pantat dan buah dada Tante Lina bergantian, Tante Lina yang memang dri tadi sudah bernafsu langsung meremas-remas senjata Riady, Meskipun agak besar namun karena masih terhalang jeans yang dikenakan Riady, Tante Lina belum sadar bahwa senjata Riady besar dan panjang, Namun setelah menengok kebawah dan melihat kepala senjata Riady nongol di puser Riady, Tante Lina berteriak tanpa sadar. “Wow, Besar sekali Rud!” dgn cepat Tante Lina menelanjangi Riady, Kini dlm keadaan telanjang senjata Riady yang 25 Cm berdiri kokoh, dgn tubuh yang atletis, Tante Lina langsung saja menggengam senjata Riady yang hangat, Vagina Tante Lina langsung berdenyut-denyut membayangkan senjata sebesar dan sepanjang punya Riady menembus vaginanya.

Sementara tanpa sepengetahuan Riady, teman-teman Tante Lina sedang mengintip mereka! Mereka berlima sgt kaget tapi nafsu melihat senjata Riady, apalagi saat Tante Lina sudah tak sabar menanggalkan pakaian sendiri, Hingga keduanya bugil, Tante Lina yang piawai berusaha mengoral senjata Riady, sementara Riady hanya merem melek menikmati cumbuan Tante Lina, Tante Lina tak tahan sendiri dia langsung saja menungging dihadapan Riady, dan membimbing senjata Riady untuk dimasukkin ke vaginanya yang sudah basah lewat belakang, Setelah dirasa pas, perlahan Riady memajukan pantatnya, senti demi senti senjata Riady mulai memasuki lorong kewanitaan Tante Lina yang sempit. Tante Lina memejamkan mata menikmati masuknya senjata Riady sampai habis seluruhnya, tubuh Tante Lina terasa bergetar nikmat, vaginanya mengalami tusukan dan gesekan yang luar biasa dri senjata Riady yang super, akhirnya tak lbh dri semenit Tante Lina mendapatkan orgasme! Riady yang belum apa-apa masih asik memaju-mundurkan senjatanya di vagina Tante Lina yang semakin banjir! Tangannya mencengkram kuat pantat Tante Lina yang putih dan bohay, Namun sedang asik-asiknya Riady menggapai kenikmatan, Tiba-tiba lima org teman Tante Lina yang tadi mengintip sudah berada di hadapan Riady, mereka sudah telanjang bulat semua, Riady kaget sekali, namun Tante Lina dlm rasa nikmat yg dideranya mencoba bicara meski dgn suara terputus-putus. “Mereka temanku.. Rud, sst, ah, kita pesta Rud! Achh!” akhirnya Tante Lina mendapatkan orgasmenya yg kedua.

Riady yang sudah bsa menguasai keadaan kini malah benar-benar menikmati pesta ini, senjatanya sudah terlepas dri vagina Tante Lina, kini dlm keadaan terlentang di kasur, Riady dikeroyok enam wanita cantik, Tante Lina kebagian mulut Riady, Tante 2 dan Tante 3 menjilati puting dada Riady, Tante 4 dan Tante 5 bergantian mengoral senjata Riady, sementara Tante 6 menjilati buah pelir Riady, diperlguekan seperti itu Riady tak tahan, aliran darahnya terasa mengalir cepat, Riady berusaha sekuat tenaga melawan rasa nikmat yang akan membuatnya memuntahkan cairan kenikmatan!

Sementara Tante-Tante yang liar tersebut malah seperti diatur tanpa komando mereka menungging berbaris, Riady yang melihatnya pantat-pantat menungging hanya melongo, tapi kesadaran Rudi kembali pulih, Riady langsung menghampiri Tante yang paling ujung! Dan mulai memasukkan senjatanya yang super kedlm vaginanya, ada sekitar 10 kali keluar masuk Riady berpindah ke sebelahnya, begitu seterusnya, Riady benar-benar merasakan nikmatnya! Masing-masing vagina berlainan, ada yang seret masuknya tapi kedlmnya agal gampang, ada yang awalnya masuk mudah setelah di tekan kedlm malah susah, namun ada vagina Tante nomor tiga yang agak aneh, sama sekali tidak ada bulunya! Mungkin dicukur, namun Riady malah senang karena tanpa susah-susah menyibakkan bulu-bulunya, Riady bsa langsung memasukkan senjatanya! Disini Riady agak lama menggenjot senjatanya, tidak ada rasa sakit sedikitpun di senjata Riady, pelumas dri vagina Tante ketiga yang agak banyak memperlancar keluar masuknya senjata Riady,

Akhirnya satu persatu Tante-Tante maniak seks tersebut mengalami multi orgasme yang hebat dri besar, panjang dan kerasnya senjata Riady! Dan saat Tante yang ke enam, Kelima Tante tersebut kembali mengeroyok Riady, Yah, Tante-tente itu ingin Riady sgra keluar! Sambil terus mengeluarmasukkan senjatanya Riady dicumbu habis oleh kelima Tante tersebut, seluruh anggota tubuh Riady dijilat, diemut dan dibelai. Riady semakin tak kuat dgn keadaan itu, untunglah Tante yang terakhir sudah orgasme duluan, hingga senjata Riady kembali bebas!, namun Tante-Tante itu tak memberi kesempatan buat Riady istirahat, senjata Riady yang basah dikocok cepat, kepala senjatanya dikemot, Tante lainnya membantu menjilati dan menggigit puting dada Riady, sementara yang lainnya mencumbu leher dan bibir Riady, Riady sudah kehilangan kontrolnya! Seluruh tubuh Riady bergetar hebat, Alam seakan berputar, Riady menyemprotkan spermanya kedlm mulut salah satu Tante! Dan tanpa malu-malu mereka berebutan menelan sperma Riady.

Luar biasa, pikir Riady! Mereka beristirahat sejenak, dan kembali melanjutkan permainan sampai malam! Seluruh stamina Riady terkuras habis oleh Tante-Tante haus seks tersebut, Berbagai macam gaya dan cara sudah habis dipraktekin, Untunglah Riady diberi pil biru oleh para Tante itu, sehingga meskipun Riady sudah keluar berkali-kali namun senjata Rudi masih greng, hingga seluruh Tante itu terkapar dlm kenikmatan duniawi, Riady tertidur diantara pelukan Tante-Tante yang rata-rata cantik dan seksi tersebut. Namun baru saja Riady memejamkan matanya, Di paha Riady terasa ada getaran. Riady terjaga dri lamunan masa lalunya! Ternyata Navya ngebel kembali! “Hallo”, ya” gue berangkat” Riady langsung membenahi dandanannya sgra, jam di pergelangan tangannya menunjukan pukul 20.45, Riady sgra memacu terranonya ke hotel tempat janjian dgn Navya..

Tepat jam 9.00 malam Riady sudah berada di depan kamar hotel Navya, Baru saja Riady membuka pintu, Navya menyambutnya dgn ganas, Navya melumat bibir Riady dgn gairah, Riady menutup pintu dgn kakinya dan membalas serangan Navya dgn gairah yang tidak kalah hebat, body Navya yang bagaikan gitar spanyol dipeluk Riady dgn ketatnya, Navya yang merasakan perutnya terganjal oleh senjata Riady, langsung saja melepas ikat pinggang Riady, namun Riady menahannya “Sabar sayang.., pembaca sudah jenuh!” “Kita nyantai dulu saja, sambil nunggu pembaca ngopi dulu!” “Kelamaan, Rud! Memek gue sudah gatal ingin ngerasain tusukan loe!” “Masa bodoh dgn pembaca!” Navya yang sudah dikuasai nafsu akhirnya berhasil memancing nafsu Riady, apalagi ketika Navya menanggalkan seluruh pakaiannya hingga bugil, Keindahan tubuh Navya yang sgt sempurna membuat Riady jadi blingsatan, Bayangkan dgn Tinggi badan 175 cm, Kulit putih bersih dan halus, ditunjang dgn buah dada yang mencuat kedepan dan pantat yang bahenol, apalagi dgn bulu kemaluannya yang menghitam kontras dgn kulitnya yang putih! Lelaki manapun tidak akan kuat menahan nafsu terhadap Navya!

Riady pun begitu, Sbg lelaki normal dia langsung mencumbu Navya dgn nafsu, Riady kembali mencium Navya, sambil berciuman tangan Riady meremas buah dada dan pantat Navya yang kenyal, Navya pun tak mau kalah dia langsung membuka pakaian Riady dan melemparkannya ke lantai, Kini dlm keadaan bugil mereka saling memberi rangsangan, Navya yang dri tadi menahan nafsunya begitu buas, Seluruh tubuh Riady dijelajahi dgn kelembutan jari dan kehangatan lidahnya, Riady pun tak kalah, Dgn lidahnya pula ia menjilati seluruh tubuh telanjang Navya yang begitu menggairahkan, Apalagi saat lidah Riady bermain di puting buah dada Navya, bergantian kiri dan kanan, Navya menjerit lirih, Navyasnya memburu bagai kereta tua yang menarik beban berat, jari Rudi menggosok klitoris Navya yang mulai membengkak.. Suasana semakin panas dan tak terkendali.. namun tiba-tiba

“Tok, Tok, tok!” pintu kamar hotel ada yang mengetuk. “Siapa?” Sahut Navya.”Room service” jawab suara dibalik pintu. “Sial nih org ngeganggu aja” omel Navya dlm hati. Riady yang bugil pun buru-buru lari kedlm kamar dan menguncinya, Sementara Navya dgn hanya melilitkan handuk membuka kamar, Room service pun masuk dgn membawa makan malam, Namun lelaki itu tahu bahwa org yang sekarang didepannya adalah Navya bintang film yang sgt dikaguminya, Dan beruntung sekarang dia bsa melihat langsung kemulusan kulit tubuhnya, meskipun tidak semuanya. Navya tahu dan merasa bahwa dia diperhatikan oleh room boy, namun dia tak peduli, nafsunya yang masih ngegantung mengharapkan agar dia sgra pergi, Namun seperti sengaja dan mungkin ingin melihat Navya lbh lama, roomboy tersebut malah sengaja berlama-lama dgn berpura-pura merapikan meja.

Akhirnya roomboy itu pamit juga, Navya menyelipkan beberapa lembar ribuan. “Makasih, Non!” Room boy itu berlalu dgn senyum. Ya, ternyata dia roomboy nakal yang mempunyai Handphone berkamera, dan dia telah mengambil gambar Navya tadi, yang akan digunakan untuk “memeras” Navya, Room boy tadi sgra beranjak kebawah dan mengecek resepsionis, ternyata Navya check in untuk 2 hari. Dia semakin tersenyum lebar membayangkan hal yang indah. Di kamar, Navya ingin melanjutkan permainan yang tertunda, namun Riady sudah berpakaian kembali dan tetap pada pendiriannya. “Navya sayang, Kalau kita paksakan main sekarang, pembaca situ wija pasti jenuh, Nanti malam saja ya?” Riady mengecup kening Navya lembut.